Latria dan Dulia: Umat Khatolik Menyembah Berhala?? Baca Ini Supaya Jangan Salah Paham
Terkadang kita berjumpa dengan seseorang yang mengatakan bahwa umat katolik itu menyembah berhala yaitu dengan menyembah patung Bunda Maria. Apakah benar demikian? Untuk memahami hal ini terlebih dahulu kita harus; mengerti tentang perbedaan menyembah dan menghormati.
BACA JUGA;
- Kekuatan Mental Spiritual Jokowi
- Kisah Inspirasi: Hidup Melewati Batas Normal
- Gambar dan Denah Rumah Minimalis Hemat Seng dan Kayu
Gereja Katolik mengenal 3 disposisi hati, yaitu:
1. Latria
Yaitu Latria atau penyembahan yang hanya ditujukan kepada Allah Tritunggal (Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus)
2. Dulia
Yaitu Dulia atau penghormatan yang ditujukan kepada Para orang Kudus, termasuk Bunda Maria (kadang kepada Maria, disebut hyper-dulia)
3. Penghormatan kepada "lambang Allah"
Yaitu Penghormatan kepada benda tertentu yang melambangkan Allah ataupun Para Kudus dan Maria. Contohnya yaitu salib (crucifix), patung Bunda Maria, Patung santa-santo, dll. Penghormatan ini disebut sebagai dulia-relatif.
BACA JUGA;
- Hidup Rumah Tangga: Belajar Dari Sepasang Sepatu
- Kisah Handuk Basah Di Atas Kasur
- Aku Anak Hasil Perkosaan Pria Terhadap Ibuku Yang Bisu, Tuli Dan Miskin Sehingga Aku Tidak Mengenal Lagi Siapa Ayah Ku
Latria dan Dulia
Kata ‘latria’ dan ‘dulia’ ini memang tidak secara eksplisit tertera di dalam Kitab Suci, tetapi, kita dapat melihat penerapannya dengan jelas.
Misalnya: Perintah Tuhan yang pertama pada kesepuluh Perintah Allah adalah perintah untuk menyembah Allah saja dan jangan sampai ada allah lain yang kita sembah selain Dia. Di sini maksudnya adalah ‘latria’ (Kel 20: 1-6).
BACA JUGA;
- 𝘉𝘦𝘭𝘢𝘫𝘢𝘳 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘳𝘶𝘮𝘢𝘩 𝘵𝘢𝘯𝘨𝘨𝘢 𝘎𝘢𝘥𝘪𝘯𝘨 dan 𝘎𝘪𝘴𝘦𝘭
- Lukisan "Beijing 2008" Karya Seniman China-Kanada Liu Yi Menandakan Adanya Kebangkitan Tiongkok Sebagai Kekuatan Baru di Dunia
- 15 Kutipan Robert Magube yang Lucu Tapi Nyindir
Penghormatan Yusuf kepada ayahnya Yakub. Yusuf sujud sampai ke tanah untuk menghormati ayahnya Yakub (Kej 48:12), itu ‘dulia’.
Penghormatan ‘dulia’ ini tidak dapat dikatakan sebagai menyembah berhala, sebab prinsip penghormatan ini tidak untuk menjadikan obyeknya sebagai saingan Allah. Prinsip penghornatan “dulia” hanya seperti menghormati seorang juara kelas di sekolah, atlet yang menang olimpiade, ataupun seorang pahlawan negara, yang dihormati karena kesempurnaan yang dicapai oleh mereka.
Dalam hal rohani, kita menghormati Bunda Maria dan para santo/santa atas kesempurnaan kerjasama mereka dengan rahmat Allah dalam kehidupan mereka. Jadi mereka bukan “saingan” Allah seperti Baal dan Asyerah, tetapi mereka adalah rekan sekerja Allah, sehingga penghormatan kepada mereka merupakan juga penghormatan kepada Allah yang telah menciptakan mereka. Hal ini sesuai dengan perintah Tuhan dalam Matius 15: 4 “Sebab Allah berfirman: Hormatilah ayahmu dan ibumu“.
BACA JUGA;
- Hidup Ini Bagai Anak Panah, Harus Ditarik Mundur, Agar Dapat Melesat Lebih Jauh
- Sang Suami Dan Keridhoannya
- Mengapa Bung Karno Disiksa Secara Medis di Wisma Yaso?
Demikian juga ketika kita berdoa di depan patung tidak berarti menyembah patung karena kita tidak menjadikan patung sebagai allah lain sebagai saingan Allah tapi sebagai penghormatan terhadap sosok yang digambarkan oleh patung tersebut. Jadi anggapan berdoa di hadapan patung sebagai penyembahan berhala sama sekali tidak benar.
ARTIKEL TERKAIT;
- Kisah Nyata Seorang kakek 93 tahun: Berapa Liter Oksigen yang kau hirup hari ini?
- Kisah Hidup Aktor Hollywood: From Zero To Hero
- Kisah Suami Yang Diusir Istrinya, Lalu Bertemu Degan Seorang Pemilik Warung Yang Menyadarkannya
- ULAMA ITU BERNAMA BUYA SYAFII MAARIF
- Jangan Hanya Sibuk Menilai Hidup Orang Lain, Tapi Lupa Akan Kualitas Dirimu
- Tujuh Hal Penting Yang Wajib Kamu Ajarkan Kepada Anak-anakmu
- Kisah Penerima Beasiswa LPDP asal Alor, NTT
- Ini Bukti, Peran Guru Tidak Bisa Diganti dengan Teknologi Secanggih Apapun
- Ini Bukti, Mereka Yang Lahir Tahun 1960-80an, Paling Beruntung dari Semua Generasi di Bumi
- Pelajaran Penting Dari Seorang Ayah
- Merawat Toleransi: Puisi Tentang "YESUS" dari Cendekiawan Muslim NU dalam Perayaan Paskah 2020
- Tentang anak petani:perempuan tidak harus berpenampilan kotor biar dibilang dia tahu kerja