Jenis-Jenis dan Nama Rumah Tradisional Orang Sabu
Jenis-Jenis dan Nama Rumah Tradisional Suku Sabu
Filosofi Rumah Suku Sabu: Rumah orang sabu terdapat 12 tiang dan satu tiang induk yang artinya 12 anak Yakub dan percaya terhadap satu Tuhan yaitu Deo Ama.
Rumah orang Sabu asli berbentuk panggung (kelaga), seperti perahu yang dibalik yakni mempunyai anjungan dan buritan. Bahan bangunan rumah Sabu biasanya diambil dari pohon lontar dan kelapa. Akan tetapi pada masa sekarang ini, rumah asli sabu hanya tinggal beberapa buah saja, karena kebanyakan orang Sabu sudah membangun rumah yang terbuat dari semen dan seng.
Nama dan jenis atau boleh dikatakan sebagai Pembagian Rumah tinggal (Ammu Pe) orang Sabu berdasarkan beberapa hal.
Rumah Tinggal Berdasarkan status sosial
- Ammu Pe Douae Banni Ae yaitu tempat tinggal raja
- Ammu Pe Mone kaja yaitu tempat tinggal orang biasa
Rumah Tinggal Berdasarkan Harta atau kekayaan seseorang
- Ammu mone Kaja (rumah orang kaya)
- Ammu mone Kehia (rumah orang miskin)
Yang membedakan cuma dari material yang dimiliki yang pastinya Ammu mone Kaja memakai material pilihan sedangkan Ammu mone kehia cuma memakai material seadanya.
Beberapa Nama Ammu Pe (rumah tinggal)
1. Ammu Rukoko (Ammu Ae)
![]() |
Ammu Ae Rukoko |
Ammu Ae artinya "rumah besar". Yaitu rumah yang berbeda dengan yang lainnya karena bentuk bangngu atau tiang Nok. Rukoko dalam bahasa Indonesia berarti leher berbulu. Rumah jenis ini juga adalah rumah adat orang Sabu atau sering disebut dengan Ammu Kepue.
BACA JUGA: Am'mu Kepue atau Rumah Adat Di Lima Kecamatan di Sabu
2. Ammu Iki
Dalam bahasa Indonesia "Rumah Kecil". Bentuk bangngu atau tiang Nok lebih pendek dari panjang rumah.
Rumah Tinggal Berdasarkan Kebie atau balok penindih
- Ammu tagabatu atau sekarang di sebut rumah asli bentuk atap rumahnya sama bentuk seperti perahu terbalik.
- Ammu atta atau rumah potong rumah ini di miliki oleh orang sabu yang sudah ada hub dengan orang luar.
Berdasar kan konstruksi tiang
- Ammu Halla dimana tiangnya di tanam sekitar 50cm ke dalam tanah.
- Ammu tuki dimana tiang rumah saling berpegangan dan tiang itu di pahat sehingga ujung balok atau tukii tadi di masukan ke dalam lubang pahatan tersebut.
Ada juga nama lain untuk Ammu Dohawu yaitu Ammu kelaga atau rumah yang memiliki panggung yang berfungsi sebagai balai2 atau tempat pertemuan lainnya.
Ammu Labbarai ada dua suku kata yaitu "Labba" artinya "dinding" dan "Rai" artinya "tanah". Jadi rumah dibangun hanya menggunakan dinding dan berlantai tanah. Rumah jenis ini jarang disukai. Karena kebanyakan bentuk rumah ini dijadikan dapur.
Rumah orang Sabu tinggi atapnya tidak sampai setinggi orang dewasa. Jadi jika kita bertamu pasti sedikit membungkuk. Itu artinya kita menghargai yang jadi tuan rumah. Sebagian Rumah orang Sabu tidak membangun rumah menghadap ke timur. Karena mereka percaya, saat berada di dalam rumah, tidak boleh kontak langsung dengan matahari. Mereka keluar dari rumah, baru melihat dan itulah yang disebut, "sambut rejeki pagi sebelum di patok ayam".
Demikian sedikit catatan tentang rumah tradisional orang Sabu.
ARTIKEL TERKAIT LAINNYA:
- Sejarah Terbentuknya "Golongan" Hubi Ae dan Hubi Iki di Kalangan Wanita Sabu Raijua
- Makna di Balik Motif Sarung Sabu dan Awal Terbentuknya "Hubi Ae", "Hubi Iki" di Kalangan Wanita Suku Sabu (Bagian I)
- Arti Motif Tenun Ikat Suku Sabu dan Awal Mulanya Terbentuk "Hubi Ae dan Hubi Iki" (Bagian II)
- Mengapa Orang Sabu Banyak Di Sumba: Ini Sejarahnya
- Upacara "Dabba Ana" Sebagai Baptisan versi Kepercayaan Jingitiu di Sabu Raijua
- Budaya Kenoto Sebagai Perkawinan Adat di Sabu Raijua (Bagian II)
- Budaya Kenoto di Sabu Raijua (Bagian I)
- Am'mu Kepue atau Rumah Adat Di Lima Kecamatan di Sabu
- "Rai Hawu": Jejak Belanda dan Majapahit Di Sabu
- Sistem Pemerintahan Adat di Mesara dan Seba, Sabu Raijua
- Sejarah Pembagian Suku di Sabu Raijua