Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Cinta Pangan Lokal
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Cinta Pangan Lokal
Tidak terkendalinya harga pangan lokal dan membludaknya
pangan impor menimbulkan permasalahan sosial sendiri bagi ketahanan pangan
nasional. Sebagai negara agraria Indonesia seharusnya memiliki kemampuan
pertahanan pangan yang baik. Namun karena aktivitas impor pangan oleh
pemerintah yang semakin meningkat setiap tahunnya, maka aneka pangan lokal
seperti singkong, jagung, sagu, ubi jalar, dan talas, hilang yang kemudian
digantikan oleh beras sebagai bahan pangan utama. Diversifikasi pangan
merupakan upaya mengembalikan kedaulatan pangan lokal. Hal ini harus diiringi
dengan pengembangan berbasis kearifan lokal. Artinya, pola diversifikasi pangan
harus mengacu pada penggunaan bahan baku dalam negeri seperti bibit, pupuk, dan
pembasmi hama. Selain itu akan menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat
petani sehingga menghasilkan masyarakat yang berdaya, mandiri dan pendapatan
perkapita masyarakat pun membaik yang berdampak pada perbaikan kehidupan
ekonomi masyarakat.
1. Indikator:
1) Mengurangi
ketergantungan pangan terhadap impor.
2) Mempertahankan
kearifan pangan lokal
3) Peningkatan
hasil panen pangan lokal
4) Menjadikan
pangan lokal sebagai makanan pokok masyarakat lokal
5) Mengurangi
ketergantungan petani terhadap beras sehingga mengurangi program impor beras
oleh pemerintah
6) Peningkatan
kesadaran petani untuk memanfaatkan lahan pertanian untuk pengembangan pangan
lokal
7) Mempertahankan
dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi petani
8) Memberdayakan
masyarakat petani melalui peningkatan pendapatan
9) Memperbaiki
kehidupan ekonomi para petani
10) Peningkatan
kemandirian petani berbasis kearifan lokal.
2. Input
1) Sumber
daya manusia yaitu Petani lokal
2) Sumber
daya alam yaitu Pangan Lokal
3) Pendamping
dan penyuluh yang berkompeten di bidang pertanian
4) Pelatihan
dan pembinaan bagi para petani untuk memberikan kesadaran tentang pentingnya memproduksi
dan mengonsumsi pangan lokal
5) Kearifan
dan budaya lokal
6) Pangan
lokal sebagai sumber produksi
7) Lahan
pertanian
8) Pupuk
untuk pengembangan tanaman yang lebih baik dan modern
3. Output
1) Petani
semakin sadar akan pentingnya pangan lokal
2) Memberikan
pembinaan dan pelatihan kepada petani
3) Menghasilkan
bibit unggul yang berkualitas
4) Lahan
pertanian yang luas dengan metode penanaman dan pemupukkan yang modern
5) Pemupukkan
yang baik dan benar untuk menghasilkan hasil panen yang berkualitas
6) Lahan
tidur banyak yang dimanfaatkan untuk bercocok tanam
7) Hasil
panen semakin meningkat dan berkualitas
4. Outcomes
1) Masyarakat
semakin cinta terhadap pangan lokal
2) Pangan
lokal kembali jadi makanan pokok masyarakat
3) Tingkat
ketergantungan masyarakat lokal terhadap beras impor semakin berkurang
4) Kehidupan
ekonomi para petani membaik
5) Pendapatan
meningkat
6) Pemerintah
mengurangi beras impor
7) Petani
lebih mandiri