Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Budidaya Rumput Laut Di Kabupaten Sabu Raijua Propinsi Nusa Tenggara Timur
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Budidaya
Rumput Laut
Di Kabupaten Sabu Raijua Propinsi Nusa Tenggara Timur
Di Kabupaten Sabu Raijua (Sarai), Propinsi Nusa Tenggara Timur, sumber
daya alam sangat melimpah. Namun demikian, belum semuanya dapat dikelola dengan
baik. Salah satunya adalah sumber daya rumput laut. Rumput laut dapat
berkembang dengan cepat. Hanya saja kendala yang dihadapi adalah biaya
pengiriman keluar daerah yang sangat tinggi. Sehingga masyarakat Kab. Sarai
yang membudidayakan rumput laut mengalami kesulitan karena tidak adanya pembeli
yang siap menampung hasil panen mereka. Namun, dengan adanya program ini, kini
petani rumput laut bisa lebih baik dalam hal pemasaran untuk memberikan
pelatihan dan pembinaan bagi petani rumput laut agar mendapatkan solusi yang
terbaik dalam pengelolaan rumput laut. Rumput laut tersebut dapat diolah
menjadi makanan seperti dodol, sirup, kue dan sebagainya. Kegiatan ini sangat
bermanfaat dan ini merupakan modal keterampilan yang sangat berharga bagi
petani rumput laut. Ini merupakan satu kemajuan, dengan adanya pelatihan dan
pembinaan rumput laut menjadikan pengolahan rumput laut sebagai salah
satu industri rumahan. Dengan demikian maka, tidak perlu lagi membeli di toko
bahan bakunya karena petani sendiri sudah bisa membuatnya.
1. Indikator
Program
1) Pemberdayaan
masyarakat pesisir
2) Peningkatan
kesadaran dan partisipasi serta
kemampuan kepada masyarakat tani untuk membudidayakan Rumput Laut;
3) Peningkatan
kemampuan masyarakat untuk mengelola
hasil panen Rumput Laut secara mandiri;
4) Menciptakan
bibit unggul rumput laut;
5) Membukan
akses dan fasilitas bagi petani rumput laut;
6) Menciptakan
kemandirian petani rumput laut;
7) Peningkatan
pendapatan perkapita masyarakat Petani
Rumput Laut;
8) Pengendalian
harga rumput laut melalui koperasi;
9) Inovasi
hasil panen rumput laut.
2. Input
1) Sumber
daya alam yaitu rumput laut;
2) Sumber
daya manusia yaitu Petani;
3) Sumber
daya Lahan (laut) yang luas / garis pantai yang panjang;
4) Lahan
industri rumahan;
5) Koperasi
usaha tani;
6) Penyuluh
yang berkompeten dalam pembudidayaan rumput laut;
7) Sumber
daya lain seperti tali, bibit dan lain yang diperlukan sebagai input dalam
pembudidayaan rumput laut.
3. Output
1) Adanya
peluang usaha untuk petani setempat;
2) Pelatihan
peningkatan SDM petani pembudidayaan rumput laut;
3) Melakukan
pembibitan yang unggul untuk mendapatkan hasil panen yang lebih baik;
4) Penyuluhan
dan pembinaan dilaksanakan setiap bulan;
5) Membentuk
kelompok tani untuk mengelola hasil panen rumput laut yang bersifat industri
rumahan;
6) Membentuk
koperasi desa/kelurahan sebagai tempat pemasaran dan untuk mengendalikan harga
rumput laut agar lebih stabil;
7) Petani
menjadi lebih mudah untuk mendapatkan fasilitas yang berhubungan dengan
pembudidayaan rumput laut, seperti tali, bibit dan lain-lain.
4. Outcomes
1) Tingkat
kesadaran dan partisipasi petani untuk membudidayakan rumput laut semakin
tinggi;
2) Meningkatnya
kualitas dan kompetensi petani pembudidaya rumput laut;Kualitas rumput laut
semakin baik;
3) Hasil
panen rumput laut semakin meningkat;
4) Petani
menjadi lebih mandiri karena hasil panen rumput laut dikelola oleh petani
sendiri;
5) Terciptanya
pasar lokal bahkan kualitas ekspor yang lebih baik dari sebelumnya;
6) Keadaan
ekonomi petani semakin baik karena Pendapatan meningkat;
7) Kini
petani tidak lagi hanya mengekspor rumput laut dalam bentuk bahan baku tetapi
juga dalam wujud barang jadi dan siap pakai, seperti dodol, keu agar-agar,
sirup dan lain-lain;
8) Petani
menjadi lebih mudah dalam hal mendapatkan fasilitas untuk membudidayakan rumput
laut, seperti tali, bibit dan sebagainya;
9) Harga
dan distribusi rumput laut lebih stabil
dan terorganisir;
10) Wawasan petani
tentang pembudidayaan rumput laut yang baik dan benar semakin tinggi.
MANTAP.........HAHHAHHAHAH
ReplyDeletesip bro
Delete