LAPORAN KKN UNDANA DI DESA TUAPUKAN
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
(Individu)
KULIAH KERJA NYATA
PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
PERIODE SEMESTER GANJIL TAHUN 2011
SUB UNIT : DUSUN I, II, III DAN IV
UNIT : DESA TUAPUKAN
KECAMATAN : KUPANG TIMUR
KABUPATEN : KUPANG
PROVINSI : NUSA TENGGARA TIMUR

KATA
PENGANTAR
Puji syukur
penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat da
pertolongnanNya, sehingga laporan KKN-PPM
ini dapat diselesaikan dengan baik.
Dalam
meyelesaikan penulisan laporan ini, penulis mendapatkan banyak bimbingan dari banyak pihak. Oleh kerana itu,
pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1.
Non Marunduri selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pemikiran dalam membimbing
penulis;
2.
Bapak Drs. Paulus Isliko, M. Si selaku Kepala Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Nusa
Cendana;
3.
Bapak Ir. Chris M. Pelokilla, MP selaku Ketua Panitia Pelaksana KKN Universitas Nusa
Cendana tahun 2011;
4.
Bapak Adrianus
Ndun selaku
Kepala Desa Tuapukan;
5.
Masyarakat desa Tuapukan Seutuhnya yang telah membantu penulis dalam pelaksanaan KKN-PPM di Desa Tuapukan;
6.
Seluruh teman- teman KKN-PPM periode ketiga (Oktober-Desember) Tahun 2011; khususnya K’ Ian, K’ Lis, K’ Rina,
Aci, K’ Ayu, K’ Sofi,K’
Nur, K’ Jen, Geby,
Roky, Herad, Teny, Isna, Aya, Wiwin, Oan, Fred,
Melan, yang
telah banyak memberikan dukungan;
7.
Buat teman- teman terbaikku FISIP NEGARA. Serta seluruh pihak yang telah membantu baik materi maupun moril, yang tidak
bisa saya sebutkan satu persatu Hanya doa dan ucapan terima kasih, semoga semuanya diberkati Tuhan,
Akhir kata, penulis berharap semoga laporan ini mampu memberi manfaat bagi
pembaca dan pihak yang membutuhkan. Tuhan dengan kasih-Nya yang tidak
berkesudahan memberkati kita semua.
Kupang,
Desember 2011
Penulis
|
BAB 1
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang Program
Mahasiswa
merupakan kaum intelektual yang berperan aktif untuk membanggun daerah baik
daerah propinsi, kabupaten, kecamatan, desa dan Desa. Sehingga bisa mendorong
dan meningkatkan suatu perubahan
pembanggunan daerah.
Dalam
upaya pembanggunan yang sudah diprogramkan atau direncanakan oleh pemerintahan
daerah maka Universitas Nusa Cendana (UNDANA) Kupang sebagai lembaga
pendidikan tinggi yang berasaskan
kemampuan akademik dan profesinalisme ikut partisispasi dalam memberikan
kontribusi yang berarti untuk pembangunana daerah yang merupakan manifistasi
"TRIDARMA PERGURUAN TINGGI" yang salah satunya adalah kegiataan pekan
pengabdian masyarakat yang diwujutkan melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata(KKN).
Melalui
kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa dituntut untuk membawa misi UNDANA,
sebagai salah satu lembaga yang dapat menerapkan dan mensosialisasikan berbagai
disiplin ilmu kepada masyarakat. Disamping itu juga mahasiswa dapat belajar
dari pengalaman yang didapatkan dalam KKN untuk meningkatkan kemampuan
mahasiswa itu sendiri.
KKN merupakan mata kuliah wajib yang
harus dipenuhi oleh mahasiswa untuk dapat memperoleh gelar Sarjana (S1) pada sebagian
perguruan tinggi, salah satunya adalah Universitas Nusa Cendana (UNDANA).
Pelaksanaan KKN merupakan penjabaran dari Tridarma Perguruan Tinggi Yaitu
Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. Salah satu program KKN yang diadakan oleh Universitas Nusa
Cendana adalah KKN-PPM yang berbasis
masyarakat yang dilaksanakan di desa-desa atau Desa. Sasaran utama adalah
masyarakat dan pemerintah desa atau Desa
setempat.
Salah satu lokasi program KKN–PPM Universitas Nusa
Cendana (UNDANA) yang dilaksanakan pada periode semester ganjil tahun ajaran 2011/2012 yaitu di Desa Tuapukan, Kecamatan Kupang Timur Kabupaten
Kupang. Program KKN-PPM yang dilaksanakan oleh Universitas Nusa Cendana (UNDANA) adalah program
Kuliah Kerja Nyata dan Pemberdayaan Pembelajaran Masyarakat (KKN-PPM). Kegiatan KKN Pemberdayaan Pemebelajaran Masyarakat
ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam menjawab persoalan yang
dihadapi oleh masyarakat Desa Sasaran. Masalah yang dihadapi baik itu sosial budaya, ekonomi
politik maupun administrasi. Selain itu dapat membantu pelaksanaan program Desa dan mendampingi
penyusunan serta membantu pelaksanaan program pembangunan.
1.2. Tujuan
dan Kegunaan
a.
Tujuan
1) Tujuan
Adapun
tujuan serta kegunaan penyusunan program hasil kegiatan KKN-PPM sebagai
berikut:
Ø Untuk
mengetahui perencanaan serta pelaksanaan program kegiatan yang telah
dilaksanakan di Desa Tuapukan, Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang.
Ø Untuk
mangetahui gambaran hasil pelaksanaan program kegiatan KKN-PPM di Desa
Tuapukan.
Ø Untuk
mengetahui gambaran keadaan umum lokasi Desa Tuapukan pada saat pelaksanaan
kegiatan.
2)
Kegunaan
Ø Sebagai
bahan pertimbangan bagi pihak LPM untuk memberikan penilaian kegiatan KKN-PPM
yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa.
Ø Sebagai
bahan informasi bagi berbagai pihak, baik bagi pemerintah, masyarakat, maupun
akademika.
BAB II
GAMBARAN UMUM DESA
TUAPUKAN
2.1
Profil
Desa Tuapukan
Secara
geografis, Tuapukan merupakan salah satu Desa di wilayah Kecamatan Kupang Timur,
Kabupaten Kupang, yang terletak di jalan
Timor Raya Km. 24. Desa Tuapukan memiliki luas 1 x 1 km dengan batas wilayah
antara lain :
a. Bagian
Utara berbatasan dengan Kelurahan Merdeka
b. Bagian
Selatan berbatasan dengan Desa Oefafi
c. Bagian
Timur berbatasan dengan Kelurahan Merdeka
d. Bagian
Barat berbatasan dengan Kali Pemancar
Dengan wilayah
administrasi yang terbagi atas 4 (Empat) Dusun, 8 (Delapan) RW, dan 16 (Empat
Belas) RT dengan penjabaran sebagai berikut :
Dusun I dengan nama “Felanusa
“(RW 01 -02, RT 1-4), Dusun II “Ingggurala”
(RW 03-04, RT 5-8), Dusun III “Tuarala”
(RW 05-06, RT 9-12), dan Dusun IV “Sanggandolu”
(RW 07-08, RT 13-16
Dalam rangka
menjalankan roda pemerintahan, Desaa Tuapukan memiliki perangkat Desa yang
berjumlah 4 orang yang terdiri dari : satu orang kepala Desa (Sementara dijabat
oleh seorang Karteker), satu orang sekretaris, dan dua orang KAUR (KAUR
Pemerintahan dan Kesejahteraan), serta perangkat Desa lainnya yaitu: para
kepala Dusun yang terdiri atas 8 rukun warga dan 16 rukun tetangga.
2.2
SEJARAH
TERBENTUKNYA DESA TUAPUKAN
Terbentuknya
Desa Tuapukan berawal dari nama Tuadale yang merupakan salah satu bagian dari
Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang. Pemberian nama Tuadale dapat dilatar
belakangi oleh adanya rentetan peristiwa yang terjadi pada masa lampau sehingga
hal itu tidak bisa ditiru oleh siapapun juga. Tuadale berasal dari bahasa Rote
Oenale yang artinya masyarakat hidup di dalam pohon lontar.
Tuadale
bermula darisatu bentuk perkumpulan kecil yang diawali dengan kedatangan nenek
moyang mereka dari pulau Rote (Markus Malu, Lasiama, Kapaoe). Ketiga orang
inilah yang pertamakali membersihkan Tuadale yang kemudian disususl oleh
keluarga yang lainnya termasuk masyarakat pendatang yang lainnya dan berawal dari
± 18 Kepala Rumah Tangga (KK) yang dipimpin oleh Nokik di Babau. Pada tahun
1901 orang-orang Rote sudah berada di Tuadale di bawah naungan Babau dan
dipimpin oleh Nokik. Selanjutnya Tuadale dipimpin oleh temukung yang bernama
Lasarus Mbeo dan akhirnya nama Tuadale diganti menjadi Tuapukan, yang terdiri
dari dua suku kata yaitu: Tua artinya
Tuak dan Pukan artinya kumpulan. Jadi
Tuapukan berarti orangn-orang yang hidup dalam perkumpulan pohon-pohon tuak
yang banyak.
Sebelum
Tuadale diganti dengan nama Tuapukan, temukung Lasarus Mbeo berusaha agar
Tuadale terlepas dari Babau. Dengan kerja kerasnya, maka masyarakat Tuadale
begitu makmur pada waktu itu. Dan akhirnya diputuskan dari Babau untuk Tuadale
bardiri sendiri hingga sekarang. Saat itu masih
di bawah dipimpin temukungLasarus Mbeo. Pada masa jabatnnya terdapat
banyak kendala yakni batas wilayah dan masalah air bersih karena masyarakat
Tuapukan mengambil air bersih sampai di Babau dan diberi nama Oli Nama.
Tuapukan
merupakan bagian dari ke 9 ketemukungan yang pernah memimpin Tuapukan dan
diantara 1 temukung diangkat menjadi kepala Desa pertama dalam wilayah
kemenakan (Raja).
Pada
masa pemerintahan tradisional, terdapat 9 temukung yaitu sebagai berikut.
Tabel 1 temukung Desa
Tuapukan.
No.
|
Nama Temukung
|
Masa Jabatan
|
1
|
Temukung Nokik
|
Tahun 1901- 1918
|
2
|
Temukung Lasarus
Mbeo
|
Tahun 1918- 1936
|
3
|
Temukung Zeth
Nalle
|
Tahun 1936- 1938
|
4
|
Temukung Fredik
Bunda
|
Tahun 1938- 1940
|
5
|
Temukung balu
Londa
|
Tahun 1940- 1942
|
6
|
Temukung Jeremias
Lenggu
|
Tahun 1942- 1943
|
7
|
Temukunng Sui
Ndeman
|
Tahun 1943- 1944
|
8
|
Temukung
Kristopel Mbeo
|
Tahun 1944- 1954
|
9
|
Temukung Arnoldus
Sine
|
Tahun 1954- 1978
|
Sumber : Masyarakat Desa Tuapukan
Pada
tahun 1962, pemerintah mengambil suatu kebijakan untuk menyeragamkan sistem
pemerintahan tradisisonal yang dipimpin secara turun temurun menjadi sistem
pemerintahan modern yang berdasarkan pada demokrasi Pancasila dengan
berdasarkan peraturan-peraturan tersebut.
Maka, sejak tahun 1964 terbentuklah
Desa Tuapukan dan dalam pemerintahan Desa Tuapukan sudah terjadi 5 kali
pergantian Kepala Desa, diantaranya:
1) Arnoldus Sine, menjabat dari tahun
1954-1978, yang bermula dari Temukung dan kemudian diangkat menjadi kepada desa
yang pertama.
2) Martinus Nggadas, menjabat dari tahun
1978- 1995
3) Martinus Mbeo, menjabat dari tahun
1995- 2003
4) Ayub Matias Sula, menjabat dari tahun
2003- 2006
5) Jacob Sine, menjabat dari tahun 2006-
2008 (status sebagai karteker karena kepala desa definitif belum terpilih)
6) Esaf Dakabesi, manjabat sebagai
karteker dari tahun 2008- september 2011.
7) Adrianus Ndun, menjabat sebagai
karteker dari oktober 2011- sekarang.
Adapun kendala
dan keuntungan yang dialami oleh kepala desa Tuapukan dari tahun ke tahun
hingga sekarang.
1. Arnoldus
Sine sebagai Kepala Desa pertama sampai ditahun 1978, memimpin desa Tuapukan
dengan masalah air pada masyarakat Tuapukan tidak memadai atau tidak memenuhi
kebutuhan akan air bersih. Selain itu, maslah pengerasan jalan pun ikut
menghambat proses pembangunan di wilayah ini.
2. Martinus
Nggadas, adalah Kepala Desa yang ke- dua yang memimpin dari tahun 1978-1995
mendapat masalah batas wilayah Ddesa Tuapukan. Maslah yang berlarut-larut
hinggah terjadi kerusuhan dengan Desa tetangga yang kemudian diselesaikan oleh
Camat Filipus Na’u dengan keputusan bahwa tanah tersebut adalah milik Desa
Tuapukan. Selain itu juga, ada masalah yang datang dari pengungsi eks- Timor
Timur yang diselesaikan dengan cara kekeluargaan. Masalah-maslah lainnya
seperti ditahun 1983-1984, mengadakan kerja sama dengan dua desa yakni Desa
Oefafi dan Desa Babau untuk membuka lahan Sawah yang berada di lokasi Desa
Oefafi dan diberi nama Batu Oe yang
artinya nama tiga desa tersebut. Selain itu, proyek penanaman Lontar sebanyak
25 Ha yang diresmikan oleh Camat Filipus Na’u. Pada tahun 1985 terjadi
pemekaran dusun, sehinggah dari 2 dusun yang ada menjadi 4 dusun dan
masing-masing diberi nama sebagai berikut: Dusun I diberi nama Felanusa yang
artinya membangun bangsa dan negara; Dusun II diberi nama Inggurala yang
artinya semua informasi dan kegiatan berpusat di sana; Dusun III diberi nama
Tuarala yang artinya hidup di dalam Tuak; dan Dusun IV diberi nama Sangga Ndolu
yang artinya harus satu hati, aman dan damai.
3. Martinus
Mbeo, kepala desa ke 3 yang memimpin Desa Tuapukan dari tahunh 1995 sampai
dengan tahun 2003. Pada saat kepemimpinannya, masalah yang Ia hadapi adalah
maslah batas wilayah desa dan tidak berhasil untuk mencari kepala desa
selanjutnya. Sehingga diganti dengan karteker atau pejabat sementara (PJS).
4. Ayub
Matias Sula, adalah karteker pertama yang diangkat oleh Camat sejak tahun 2003
sampai dengan tahun 2006 untuk menjadi pimpinan sementara di Desa Tuapukan yang
bertujuan untuk menjalankan administrasi Desa dan untuk memfasilitasi proses
pemilihan kepala desa baru atau kepala desa definitif, namun yang terjadi jauh
dari apa yang diharapkan oleh masyarakat. Kepala desa definitif tidak berhasil
dipilih.
5. Jacob
Sine, adalah Karteker kedua yang diangkat oleh Camat menggantikan Ayub Matias
Sula sejak tahun 2006 sampai tahun 2008. Maslah yang terjadi sama pula seperti
pada masa jabatan Ayub Matias Sula yakni tidak berhasil memfasilitasi pemilihan
kepala desa definitif.
6. Esaf
Dakabesi, adalh Karteker ketiga yang diangkat oleh Camat untuk menggantikan
Jacob Sine dari tahun 2008 ssampai oktober 2011. Selama masa kepemimpinan bapak
Esaf Dakabesi, masalah yang terjadi pun sama yakni gagal menyukseskan pemilihan
dan pelantikan kepala desa definitif.
7. Setelah
masa jabatan dari Bapak Esaf Dakabesi berakhir pada oktober 2011, yang menjabat
karteker adalah Bapak Adrianus Ndun yang diangkat dan dilantik oleh Camat pada
tanggal 17 oktober 2011. Bapak Adrianus Ndun ini yang sekarang menjabat sebagai
karteker ke-empat di Desa Tuapukan.
Demikian sejarah terbentuknya Desa Tuapukan dari
sistem pemerintahan Temukung hingga sistem pemerintahan Demokrasi saat ini.
Apabila ada kesalahan dan kekeliruan dalam penulisan di atas, kami atas nama
Mahasiswa KKN-PPM Universitas Nusa Cendana (UNDANA) Kupang periode Oktober-
Desember 2011 memohon agar dapat diperjelas dan ditambah agar bisa menjadi
pegangan bagi generasi penerus Desa Tuapukan.
NARA
SUMBER :
MARTINUS NGGADAS : Tokoh Adat
JEREMIAS NDUN : Tokoh
Masyarakat
GABRIEL PANDIE : Tokoh
Masyarakat
KEVIN E. NALE : Aparat
Desa
SAMUEL NGGADAS : Tokoh
Masyarakat
FILIPUS KOTTE : Kepala
Dusun I
DANIEL ADOE : Tokoh
Masyarakat
FOLKES NGGADAS : Kepala Dusun II
2.3
Kependudukan
Perubahan
penduduk disuatu wilayah pada dasarnya dipengaruhi oleh 3 (Tiga) faktor yaitu :
kelahiran, kematian, dan migrasi (Perpindahan penduduk antar wilayah), sehingga
berdasarkan data dar Dokumen Rencana Pemb angunan Jangka Menengah Desa (RPJM –
DES) tahun 2011 – 2015 jumlah penduduk di Desa Tuapukan dapat diklasifikasikan
sebagai berikut :
Laki
– laki : 1892 Jiwa
Perempuan :
2031 Jiwa
Jumlah :
3923 Jiwa
Dengan
jumlah kepala keluarga sebanyak 802 KK. Kepadatan penduduk mencapai 4 per
kilometer yangb tersebar di 4 wilayah dusun. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada table berikut ini :
Tabel
2. Jumlah penduduk menurut jenis kelamin
No
|
Jenis
Kelamin
|
Jumlah
(Jiwa)
|
Persentasi
(%)
|
1
|
Laki -Laki
|
1892
|
48,23
|
2
|
Perempuan
|
2031
|
51,77
|
3
|
Jumlah
|
3923
|
100
|
Sumber : Hasil Sensus
Penduduk
Tabel
di atas menunjukan bahwa jumlah penduduk perempuan di Desa Tuapukan lebih
banyak yakni 2031 jiwa sementara penduduk laki – laki berjumlah 1892 jiwa.
Penduduk Desa Tuapukan termasuk desa dengan jumlah penduduk yang cukup padat
dengan wilayah desa yang tidak terlalu luas. Adapun pengelompokan jumlah
penduduk Desa Tuapukan menurut kelompok umur dapat dilihat pada table berikut :
Tabel
3. Klasifikasi Penduduk Menurut Kelompok Umur
No
|
Kel.
Umur
|
Jenis
Kelamin
|
Jumlah
|
Persentasi
(%)
|
|
Laki
- Laki
|
Perempuan
|
||||
1
|
0 -12 Bulan
|
15
|
19
|
34
|
0,87
|
2
|
1 – 15 Tahun
|
373
|
437
|
810
|
20,65
|
3
|
16 – 30 Tahun
|
504
|
469
|
973
|
24,80
|
4
|
31 – 45 Tahun
|
455
|
488
|
943
|
24,04
|
5
|
46
– 60 Tahun
|
456
|
579
|
1035
|
26,38
|
6
|
61 – 75 Tahun
|
78
|
79
|
157
|
4,00
|
7
|
> 75
Tahun
|
1
|
0
|
1
|
0,03
|
Jumlah
|
1892
|
2031
|
3923
|
100
|
Sumber : Hasil Sensus
Penduduk
Berdasarkan
data di atas maka dapat diketahui bahwa
Penduduk di Desa Tuapukan didominasi oleh kelompok umur 46 – 60 tahun sebanyak
1035 jiwa atau 26,38 % dan kelompok yang relatif sedikit yakni kelompok umur di
atas 75 tahun sebanyak 1 jiwa yakni 0,03 %.
2.4
Sumber
Daya Alam
Kondisi
iklim di wilayah kabupaten kupang pada umumnya sama. Demikian pula dengan
kondisi iklim di wilayah Desa Tuapukan, dimana keadaan iklimnya termasuk
beriklim kering yang dipengaruhi oleh angin muson dengan musim hujan yang tidak
menentu. Curah hujan rata – rata mencapai 1mm per tahun dengan suhu udara 300C
dengan kelembapan relative yaitu 10 %. Volume curah hujan tidak terlalu tinggi
terutama pada musim kemarau sehingga ketersediaan air permukaan di daratan
tidak cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Untuk mengatasi
masalah ini, masyarakat melakukan penggalia sumur.
1. Peternakan
Tabel 4. Klasifikasi Ternak Pemeliharaan
No
|
Ternak
|
Jumlah
Pemilik
|
Jumlah
Populasi
|
1
|
Sapi
|
5 Orang
|
73 Ekor
|
2
|
Babi
|
377 Orang
|
563 Ekor
|
3
|
Ayam Kampung
|
615 Orang
|
1139 Ekor
|
4
|
Kuda
|
17 Orang
|
68 Ekor
|
5
|
Anjing
|
186 Orang
|
214 Ekor
|
6
|
Kambing
|
69 Orang
|
77 Ekor
|
Sumber : Kantor Desa Tuapukan
2. Pertanian
Tabel
5. Klasifikasi Hasil Pertanian
No
|
Hasil
|
Luas
(ha)
|
Jumlah
|
1
|
Jagung
|
407
|
¼
Ton/ha
|
2
|
Ubi Kayu
|
1
|
2
Ton/ha
|
Sumber : Kantor Desa Tuapukan
Tabel
6. Klasifikasi Tanah Kering
Jenis
|
Luas
Lahan (ha)
|
Ladang
|
-
|
Pemukiman
|
-
|
Pekarangan
|
3725375m2
|
Sumber
: Kantor Desa Tuapukan
Tabel
7. Klasifikasi Tanah Fasilitas Umum
Jenis
|
Luas
Lahan
|
Kebun
Desa
|
2500
ha/m2
|
Sawah
Desa
|
2500
ha/m2
|
Perkantoran
Pemerintah
|
150
ha/m2
|
Tempat
Pemakaman Umum
|
100
ha/m2
|
Bangunan
Sekolah
|
11500
ha/m2
|
Fasilitas
Pasar
|
250000
ha/m2
|
Jalan
|
36000
ha/m2
|
Sumber
: Kantor Desa Tuapukan
Tabel
8. Klasifikasi Kepemilikan Lahan Pertanian Tanaman Pangan
Jumlah
keluarga yang memiliki tanah pertanian
|
387
Keluarga
|
Jumlah
keluarga yang tidak memiliki tanah pertanian
|
415
Keluarga
|
Jumlah
keluarga yang memiliki tanah pertanian kurang dari 1 ha
|
113
Keluarga
|
Jumlah
keluarga yang memiliki tanah pertanian 1,0 – 5,0 ha
|
169
Keluarga
|
Jumlah
keluarga yang memiliki tanah pertanian 5,0 – 10 ha
|
73
Keluarga
|
Jumlah
keluarga yang memiliki tanah pertanian lebih dari 10 ha
|
32
Keluarga
|
Jumlah total keluarga petani
|
802 Keluarga
|
Sumber
: Kantor Desa Tuapukan
Tabel 9. Jenis Komoditas Buah – buahan Yang Dibudidayakan
Jenis Komoditas
|
Luas Lahan
|
Mangga
|
2 ha
|
Pepaya
|
1 ha
|
Pisang
|
2 ha
|
Nangka
|
1 ha
|
Lontar
|
5 ha
|
Sumber : Kantor Desa Tuapukan
3. Perkebunan
Tabel
10. Klasifikasi Tanah Perkebunan
Jenis
|
Luas Lahan
|
Tanah
Perkebunan Rakyat
|
-
|
Tanah
Perkebunan Negara
|
-
|
Tanah
Perkebunan Swasta
|
-
|
Tanah
Perkebunan Perorangan
|
120
|
Sumber
: Kantor Desa Tuapukan
Tabel
11. Klasifikasi Kepemilikan Lahan Perkebunan
Jumlah keluarga yang
memiliki tanah perkebunan
|
73 Keluarga
|
Jumlah keluarga yang
tidak memiliki tanah perkebunan
|
415 Keluarga
|
Jumlah keluarga yang
memiliki tanah perkebunan <10 ha="" span="">10>
|
73 Keluarga
|
Jumlah total keluarga
yang memiliki tanah perkebunan
|
146 Keluarga
|
Sumber : Kantor Desa Tuapukan
Tabel
12. Luas dan Hasil Perkebunan Menurut Jenis Komoditas
Jenis Komoditas
|
Luas Lahan (ha)
|
Lontar
|
5
|
Pisang
|
2
|
Mangga
|
2
|
Nangka
|
1
|
Pepaya
|
1
|
Sumber : Kantor Desa Tuapukan
4. Lahan
Selain Sumber
Daya Manusia (SDM), sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Desa Tuapukan. Desa
ini juga memiliki potensi lahan (SDA) sebagai penunjang kehidupan masyarakat.
Antara lain : tanah perkebunan seluas 120 ha dengan hasil hutan, lontar 25
ton/tahun serta gula lontar 250 ton/tahun.
Jenis
dan Kesuburan Tanah
Warna Tanah
Sebagian Besar : Hitam
Tekstur Tanah : Lempungan/ Pasiran/ Debuan
Tingkat
Kemiringan : -
Lahan Terlantar : 50 ha/m2
5. Kehutanan
Luas lahan
menurut perorangan 673 ha
2.5
Sumber
Daya Manusia
Pendidikan
merupakan awal yang paling penting bagi manusia jika ingin bersaing di era yang
dikatakan “perang pengetahuan”. Melalui pendidikanlah terjadi proses transfer
ilmu pengetahuan dan teknologi serta nilai budaya sambil meningkatkan kualitas
hidup manusia. Oleh karena itu ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan
sangat menentukan potensi sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Di
samping itu, faktor usia menjadi salah satu tolok ukur sumber daya manusia yang
tersedia. Dalam hal ini masyarakat yang masih tergolong dalam usia
produktifitas (16 -60). Dengan demikian keadaan sumber daya manusia yang ada
pada Desa Tuapukan dapat dilihat pada table berikut :
Tabel
13. Klasifikasi Tenaga Kerja Menurut Kelompok Umur
Kelompok
Umur
|
Jenis
Kelamin
|
|
Laki
– Laki
|
Perempuan
|
|
18
-56 tahun yang sudah bekerja
|
714
|
88
|
Total yang sudah bekerja
|
802
|
Sumber : Kantor Desa Tuapukan
2.6
Keadaan
Ekonomi
Desa
Tuapukan merupakan salah satu desa yang memiliki mata pencaharian penduduk yang
beranekaragam. Adapun mata pencaharian penduduk Desa Tuapukan adalah sebagai
berikut :
Tabel 14.Klasifikasi mata pencaharian
penduduk Desa Tuapukan
No
|
Mata
Pencaharian
|
Jenis
Kelamin
|
Jumlah
|
|
Laki
- Laki
|
Perempuan
|
|||
1
|
Petani
(Iris Lontar)
|
215
|
-
|
215
|
2
|
Buruh
Migran
|
2
|
11
|
13
|
3
|
PNS
|
20
|
9
|
29
|
4
|
Pengrajin
Industri Rumah Tangga
|
3
|
-
|
3
|
5
|
Pedagang
Keliling
|
3
|
12
|
15
|
6
|
Peternak
|
5
|
-
|
5
|
7
|
Nelayan
|
14
|
3
|
17
|
8
|
Montir
|
3
|
-
|
3
|
9
|
Pembantu
Rumah Tangga
|
-
|
2
|
2
|
10
|
TNI
|
3
|
-
|
3
|
11
|
PORLI
|
5
|
-
|
5
|
12
|
Pensiunan
PNS, TNI, PORLI
|
18
|
5
|
23
|
13
|
Pengusaha
Kecil dan Menengah
|
42
|
24
|
66
|
14
|
Dukun
Kampung Terlatih
|
-
|
4
|
4
|
15
|
Dosen
Swasta
|
1
|
-
|
1
|
16
|
Arsitektur
|
1
|
-
|
1
|
17
|
Guru
Swasta
|
3
|
7
|
10
|
18
|
Karyawan
Perusahaan Swasta
|
13
|
7
|
20
|
19
|
Karyawan
Perusahaan
|
2
|
-
|
2
|
20
|
Petani
Kebun/Sawah
|
206
|
-
|
206
|
21
|
Tukang
Kayu
|
24
|
-
|
24
|
22
|
Tukang
Batu
|
41
|
-
|
41
|
23
|
Penjahit
|
2
|
4
|
6
|
24
|
Sopir
|
12
|
-
|
12
|
25
|
Buruh
Tukang
|
67
|
-
|
67
|
Jumlah Keseluruhan Penduduk : 802 Orang
|
Sumber : Kantor Desa Tuapukan
2.7
Sosial
Budaya
1. Agama
Sebagaimana
halnya di beberapa desa, penduduk Desa Tuapukan juga memeluk agama yang berbeda
– beda. Dapat dilihat pada table berikut :
Tabel
15. Jenis – Jenis Agama Yang Dianut Mayarakat Desa Tuapukan
No
|
Jenis
Agama
|
Jumlah
|
Persentasi
(%)
|
1
|
Kristen
Protestan
|
1900
Orang
|
48,43
|
2
|
Kristen
Katolik
|
2021
Orang
|
51,52
|
3
|
Islam
|
2
Orang
|
0,05
|
Jumlah
Keseluruhan
|
3923
Orang
|
100
Orang
|
Sumber : Kantor Desa Tuapukan
Berdasarkan tabel di atas maka mayoritas
penduduk Desa Tuapukan adalah penduduk
beragama katolik (Hal ini dipengaruhi oleh jumlah warga Ex – Tim – Tim yang
berdomisili di Desa Tuapukan), atau sekitar 51,52 %. Sementara yang beragama
Kristen Protestan relatif lebih kecil yaitu 1900 orang atan 48,43 %, dan jumlah
terkecil yaitu penduduk yang beragama islam sebanyak 2 orang atau 0,05 %
2. Pendidikan
Pendidikan
merupakan awal yang paling penting bagi manusia jika ingin bersaing di era yang
dikatakan “perang pengetahuan”. Melalui pendidikanlah terjadi proses transfer
ilmu pengetahuan dan teknologi serta nilai budaya sambil meningkatkan kualitas
hidup manusia. Adapun sarana pendidikan yang ada di Desa Tuapukan adalah
sebagai berikut :
Tabel
16. Jenis Prasarana Pendidikan
No
|
Sarana
Pendidikan
|
Jumlah
|
1
|
PAUD
|
2
|
2
|
Taman
Kanak - Kanak
|
1
|
3
|
SD
|
1
|
4
|
SMP
|
1
|
5
|
Perpustakaan
Desa
|
1
|
Jumlah
|
6
|
Sumber : Kantor Desa Tuapukan
Semua Prasarana
pendidikan yang dapat dilihat pada table di atas semuanya terletak pada wilayah
Dusun I
3. Kesehatan
Adapun beberapa
sarana dan prasarana kesehatan yang dimiliki oleh Desa Tuapukan yaitu sebagai
berikut :
Tabel 17. Sarana
dan Prasarana Desa Tuapukan
No
|
Sarana
Prasarana
|
Jumlah
|
Keterangan
|
1
|
Puskesmas
Pembantu
|
1
|
Tidak
difungsikan
|
2
|
Posyandu
|
6
|
Baik
|
3
|
Paramedis
|
2
|
Ada
|
4
|
Dukun
Bersalin Terlatih
|
4
|
Ada
|
5
|
Bidan
|
1
|
Ada
|
Sumber : Kantor Desa Tuapukan
2.8
Pemerintahan
Desa
Struktur
organisasi Pemerintah Desa Tuapukan terdiri atas 3 (Tiga) kepala urusan (KAUR),
4 Dusun, 8 Rukun Warga (RW), dan 14 Rukun Tetangga (RT)
Struktur
Organisasi Pemerintah Desa Tuapukan
|
|
-------------
![]() |
|||
![]() |
a. Sarana
Prasarana Pemerintahan Desa
Tabel
18. Sarana Kantor Desa
No
|
Fasilitas
|
Jumlah
|
Keterangan
|
1
|
Balai
Desa
|
-
|
Tidak
Ada
|
2
|
Ruang
Kerja
|
6
|
Baik
|
3
|
Penerangan
|
1
|
Rusak
|
4
|
Kamar
Mandi
|
2
|
Rusak
|
Sumber : Kantor Desa
Tuapukan
b.
Inventaris Desa
Tabel 19.
Inventaris desa
No
|
Barang
|
Jumlah
|
Keterangan
|
1
|
Mesin
Tik
|
3
Unit
|
Baik
|
2
|
Meja
|
7
Buah
|
Baik
|
3
|
Kursi
|
75
Buah
|
Baik
|
4
|
Almari
Arsip
|
2
Buah
|
Baik
|
5
|
Kendaraan
Dinas
|
1
Unit
|
Baik
|
Sumber : Kantor Desa Tuapukan
BAB
3
KESIMPULAN
DAN SARAN
3.1
Kesimpulan
Dari hasil laporan kegiatan di atas
dapat disimpulkan :
1. Kuliah
Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat ( KKN–PPM ) yang berlokasi di
desa Tuapukan, Kecamatan Kupang Timur, telah di laksanakan ± 2 (dua) bulan
terhitung sejak tanggal 19 Oktober s/d 19 Desember 2011.
2. Semua
program baik individu maupun kelompok telah terlaksana dengan baik dengan
partisipasi dari pemerintah dan masyarakat sekalipun banyak tantangan yang
dihadapi baik dari segi daya maupun dana.
3. Kendala
yang berupa tantangan pada saat KKN dapat diantisipasi dengan baik, demi
suksesnya berbagai kegiatan yang telah direncanakan dalam program kerja maupun
yang tidak direncanakan.
3.2. Saran
Pada kesempatan ini saya juga ingin
menyampaikan beberapa saran yang kiranya berguna bagi lembaga Perguruan
Tinggi/Universitas, pihak Desa maupun bagi kepentingan masyarakat.
1. Bagi
lembaga Perguruan Tinggi/Universitas
·
Diharapkan penempatan mahasiswa KKN selajutnya
tidak hanya pada daerah perkotaan
tetapi dapat di bagi pada daerah Kabupaten.
·
Perlu adanya
partisipasi aktif secara langsung dari pihak Lembaga Pengabdian kepada
Masyarakat khususnya, untuk terlibat secara langsung memantau kegiatan
mahasiswa di lokasi KKN.
2. Bagi
pihak Desa Tuapukan.
·
Perlu adanya koordinasi
yang lebih baik antara pihak desa terhadap masyarakat melalui peran aktif dari
ketua RT maupun RW serta tokoh masyarakat untuk dapat hadir dalam berbagai
pertemuan sehubungan dengan informasi-informasi penting agar dapat
disosialisasikan bagi warga setempat. Perlu ditingkatakan partisipasi
aktif dari masyarakat dalam
menjalanankan program pengembangan desa.
3. Bagi
masyarakat setempat
·
Menumbuhkan pentingnya
kesadaran akan lingkungan yang bersih dan sehat mulai dari tempat tinggal
masing-masing sampai ke tempat-tempat umum.
________________________________________
KONTRIBUTOR/PENULIS: Sdr. Elkana Goro Leba, MPA. Artikel
ini disesuaikan dari berbagai sumber, Mohon maaf bila ada kesalahan
pengutipan atau informasi yang kurang tepat karena "TIADA GADING YANG
TIDAK RETAK". Terima kasih, karena sudah mampir. Salam!
JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENTAR DI BAWAH.
________________________________________ JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENTAR DI BAWAH.