Kritik terhadap teori-tori pembangunan
Kritik terhadap teori-tori pembangunan
Kritik terhadap teori pertumbuhan ekonomi
1. Teori
ini kontra dengan teori pemberdayaan masyarakat dan pembangunan masyarakat yang
menekankan pada aspek manusia sebagai agen pembangunan dan pertumbuhan. Karena
dalam teori pembedayaan masyarakat asumsinya adalah terlebih dahulu memberikan
daya kepada masyarakat sehingga mampu untuk meningkatkan pendapatannya yang
akan berdampak pada peningkatan pendapatan nasional seperti yang dianjurkan
teori pertumbuhan ekonomi.
2. Di
sisi lain teori ini mengajarkan bagaimana pemerintah harus mempunyai dan
memanfaatkan sumber daya modal yang besar sehingga dapat meningkatkan
pendapatan penduduk yang akan berdampak pada peningkatan pandapatan nasional,
namun disisi lain Negara-negara berkembang sedang menghadapi persoalan pada
sumber modal terutama Negara-negara yang yang miskin sumber daya alam seningga
mereka harus berutang kepada Negara maju karena itu sulit untuk meningkatkan
pendapatan nasional sebab harus membayar utang luar negeri.
3. Bila
mengandalkan sumber daya modal sebagai acuan pertumbuhan ekonomi maka harus
mempunyai sumber daya manusia yang handal untuk mengelola modal itu agar tujuan
pembangunan ekonomi tercapai, namun justru itu yang menjadi kendala bagi
Negara-negara yang sedang berkembang. Salah satu factor yang mempengaruhinya
adalah kualitas pendidikan yang masih rendah sehingga tidak mungkin
menghasilkan sumber daya manusia yang handal. Oleh sebab itu, bagaimana Negara
berkembang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonominya?
4. Teori
pertumbuhan ekonomi berambisi meningkatkan laju pertumbuhan perekonomian
nasional lewat peningkatan pertumbuhan industry yang tinggi. Jika demikian,
maka akan mengabaikan kelestastarian
lingkungan hidup sebab dengan aktivitas perindustrian dapat merusak ekologi.
5. Teori
Pertumbuhan ekonomi juga mengandalkan sumber daya alam untuk sebagai modal
produksi yang dapat meningkatkan pendapatan nasional, namun disisi lain akan
menjadi kendala ketika pemerintah memanfaatkan sumber daya alam yang tidak
terkendali yang mengesampingkan aspek lingkungan hidup yang dapat merusak
ekosistem.
6. Jika
sumber daya alam sebagai sumber produksi dalam meningkatkan perekonomian
nasional lantas bagimana dengan Negara yang tidak mempunyai sumber daya alam
yang banyak dan pula terkendala dengan keterbatasan sumber daya alam seperti
sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.
BACA JUGA:
Kritik terhadap teori ketergantungan
1. Teori
ketergantungan memandang bahwa Negara-negara dunia ketiga sedang bergantung
kepada Negara-negara dunia pertama, namun dalam kondisi epirik tidak demikian,
sebab Negara-negara dunia pertama atau Negara maju juga bergantung kepada
Negara berkembang seperti dalam hal ekspor-impor sumber daya alam. Negara maju
membutuhkan bahan mentah (SDA) untuk aktivitas industrinya dan itu mereka juga
harus mengimpor dari Negara yang sedang berkembang.
2. Teori
ini juga secara aimplisit menjelaskan bahwa Negara maju adalah super dalam
segala hal. Misalnya mereka mempunyai sumber-sumber produksi yang baik dan
modern namun mereka kesulitan dalam hal pasar (market) untuk menjual hasil
produksi karena itu mereka membutuhkan tempat untuk memasarkan hasil produksi
mereka dan itu ada di Negara-negara berkembang.
3. Teori
ketergantungan dapat mengurangi jiwa inovatif dan kemandirian seseorang atau
Negara tertentu. Sebab dengan rasa ketergantungan itu maka sustu Negara tidak
mempunyai daya untuk lebih mandiri dan berkreativitas serta berinovasi.
BACA JUGA: KRITIK TERHADAP TEORI MODERNISASI
Kritik terhadap teori pembangunan
berkelanjutan
1. Teori
pembangunan berkelanjutan berpendapat bahwa dalam kegiatan pembangunan tidak
boleh mengorbankan aspek limgkungan hidup namun yang menjadi masalah adalah
teori ini tidak mengajarkan bagaimana memberdayakan pemerintah ketika
menghadapi terbatasnya sumber-sumber produksi dan sumber-sumber pendapatan
Negara selain sumber daya alam dan lingkungan.
2. Jika
teori ini menganjurkan penggunaan sumber daya alam karena dapat merusak
lingkungan hidup lantas bagimana dengan Negara-negara yang tidak mempunyai
sumber daya lain atau pilihan lain selain sumber daya alam untuk meningkatkan
kegiatan-kegiatan produksinya demi peningkatan pertumbuhan ekonomi local dan
nasional.
Kritik terhadap teori menusia modern
1.
Dengan dasar teori ini, seringkali Negara harus melakukan
mobilisasi seluruh kemampuan modal dan sumber daya alamnya sehingga mencapai
tingkat investasi produktif sebesar 10% dari pendapatan nasionalnya. Efek dari
teori itu adalah terjadi eksploitasi besar-besaran terhadap sumber alam dan
bahan-bahan mentah, tanpa mempertimbangkan kelestarian alam dan pembangunan
berkelanjutan di masa yang akan dating. Kerusakan alam justru berakibat pada
penurunan ekonomi masyarakat tradisional, penurunan kesehatan, merebaknya
penyakit, kerawanan sosial, dsb.
2.
Negara yang menerapkan teori ini seringkali memperoleh
sumberdaya modal dari investasi langsung modal asing yang ditanamkan pada
bidang pembangunan prasarana, pembukaan tambang, dan struktur produktif yang
lain. Investasi ini biasanya dalam bentuk pinjaman, baik dari Negara, kreditor,
maupun dari lembaga-lembaga internasional seperti bank dunia, IMF atau dari MNC
(Multi Natioanl Corporation). Pinjaman juga sering diberikan pada pemerintah
Negara berkembang untuk mendanai proyek-proyek pembangunan. Dari pola itu
terlihat terdapat ketidak seimbangan posisi karena Negara berkembang tersebut
berposisi sebagai debitor, sedangkan Negara asing atau lembaga asing adalah
kreditor. Negara berkembang selanjutnya sering ditekan sehingga yang tampak,
pemerintah Negara berkembang tersebut tidak lebih hanyalah tangan kanan dari
Negara asing atau lembaga asing yang ingin mensukseskan agenda-agenda politik
maupun ekonominya di Negara yang sedang berkembang. Negara berkembang juga
seringkali terjerat utang dan sulit untuk menyelesaikan persoalan utang
sehingga menjadikan mereka sulit menuju kemajuan yang diharapkan.
3. Karena
teori ini diawali dari Negara-negara maju atau Negara-negara Eropa maka telah
mengajarkan tentang modernisasi yang telah membawa dampak yang sangat besar
terhadap Negara-negara dunia ketiga yang notabenenya budaya ini banyak yang
menyimpang dari Negara-negara yang mengadopsinya, sebab itu, terjadi
kegoncangan budaya (culture Shock).
4. Disisi
lain teori ini mengkhendaki terjadinya revolusi yang dapat mengeneralisir semua
aspek social budaya namun di sisi lain tidak memperhatikan sifat-sifat
tradisional yang menjadi kekhasan dan Negara atau daerah tertentu yang mungkin
saja itu adalah potensi bagi pertumbuhan ekonominya. Seperti nilai-nilai budaya
yang mulai luntur oleh karena telah masuknya budaya-budaya modern ini.
BACA JUGA:
- Defenisi Implementasi Kebijakan Publik
- Defenisi, Pengertian dan Ciri-ciri
Kemiskinan
- EFEKTIFITAS ORGANISASI DAN MANAJEMEN
MENURUT PENDEKATAN PENCAPAIAN TUJUAN
________________________________________
KONTRIBUTOR/PENULIS: Sdr. Elkana Goro Leba, MPA. Artikel ini disesuaikan dari berbagai sumber,
Mohon maaf bila ada kesalahan pengutipan atau informasi yang kurang tepat
karena "TIADA GADING YANG TIDAK RETAK". Terima kasih, karena sudah
mampir. Salam!
JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENTAR DI BAWAH.
JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENTAR DI BAWAH.
________________________________________